Selasa, 29 Maret 2011

Kebijakan Socrates

Socrates merupakan tokoh dari jaman Yunani kuno yang dikenal akan kebijaksanaannya. Kisah berikut merupakan salah satu cerita akan kebijaksanaan Socrates…
Pada suatu hari, Socrates bertemu dengan seorang yang sebenarnya tidak begitu akrab dengannya. Tanpa angin tanpa hujan tiba-tiba orang tersebut langsung mengajak ngobrol Socrates, …
“Wahai Socrates, tahukah engkau tentang kabar si X temanmu? Biarkan aku ceritakan kepadamu tentang kabar itu”, orang tsb langsung mengawali percakapan dengan Socrates.
Socrates dengan tenang langsung menanggapi obrolan orang tsb dengan pertanyaan balik, “Sebentar wahai saudaraku. Sebelum engkau memberitahuku kabar temanku, ijinkan aku untuk mengajukan pertanyaan kepadamu. Aku sebut hal ini dengan nama ujian tiga saringan, jika engkau bisa melewati ketiga saringan tsb maka aku bersedia mendengar ceritamu”
“Ujian tiga saringan? Seperti apakah ujian tsb wahai Socrates?”, dengan penuh bingung orang tsb pun bertanya.
Sambil tersenyum, Socrates pun melanjutkan pembicaraannya “Baiklah, mari kita mulai saja dengan pertanyaan pertama …”
UJI KEBENARAN:
“Pertanyaanku yang pertama adalah apakah engkau benar-benar yakin dan percaya dengan kebenaran berita yang ingin engkau sampaikan itu?”, Socrates pun mulai mengajukan pertanyaan pertamanya.
Dengan cepat dan masih penuh bingung orang tsb menjawab, “Tidak wahai Socrates. Sama sekali aku tidak tahu kabar yang aku ketahui ini benar atau tidak karena aku hanya mendengarkannya dari mulut ke mulut”
“Waduch … ternyata engkau sendiri tidak yakin akan kebenaran berita tsb. Lalu kenapa engkau ingin memberitahukan padaku suatu berita yang belum pasti? Tapi tidak apa wahai saudaraku, aku masih ada dua pertanyaan lagi yang mungkin bisa membuatku mau mendengar berita tsb.”, dengan bijaksana Socrates meneruskan pembicaraannya.

UJI KEBAIKAN:
“Sekarang mari kita coba pertanyaan kedua wahai saudaraku. Apakah berita yang kamu bawa itu mengandung nilai-nilai kebaikan?”, Socrates melanjutkan pertanyaan yang selanjutnya.
“Maaf Socrates, untuk kali ini aku hanya membawa kabar yang kurang baik tentang kawanmu.”, dengan wajah penuh penyesalan orang tsb memberikan jawabannya.
“Mmmm… saudaraku, ternyata engkau ingin memberitahukan padaku tentang berita kurang baik akan kawanku yang engkau sendiri tidak yakin benar akan kebenaran berita tsb. Tapi tidak apa-apa wahai saudaraku karena kadang sesuatu yang kurang baik dan tidak jelas pun masih memberikan manfaat untuk kita.”

UJI KEBERMANFAATAN:
“Nach, kebermanfaatan itulah yang menjadi pertanyaan terakhirku. Apakah berita yang engkau bawa memberikan manfaat untukku wahai saudaraku?”, Socrates pun mengajukan pertanyaan terakhirnya.
Setelah sedikit berpikir, orang tsb pun memberikan jawaban “Mmmmmm … menurutku berita yang aku bawa ini tidak akan memberikan manfaat apapun untukmu wahai Socrates.”
“Begini wahai saudaraku. Sebelumnya aku mohon maaf jika aku untuk saat ini tidak bersedia mendengarkan kabar yang engkau bawa. Untuk apa aku mendengarkan beritar kurang baik tentang temanku jika berita tsb tidak akan memberikan manfaat apapun untukku, apalagi kebenaran dari berita tsb juga tidak jelas.”, Socrates pun menutup pembicaraan dan langsung pergi …
Semoga kisah singkat ini bisa memberikan manfaat bagi kita untuk lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menerima dan memberikan reaksi akan suatu berita. Sudahkah kita mempertimbangkan dan mengkaji kebenaran, kebaikan dan kebermanfaatan dari suatu berita? Dengan menerapkan ketiga saringan tsb, mungkin kita tidak terlalu reaktif dalam menyikapi suatu kabar. Termasuk dalam menyikapi suatu blog yang sepertinya lumayan memancing reaksi beraneka ragam.